Lompat ke konten

Tentang Ketenagakerjaan, Pengertian, dan Dasar Hukum

<span class&equals;"span-reading-time rt-reading-time" style&equals;"display&colon; block&semi;"><span class&equals;"rt-label rt-prefix">Bacaan<&sol;span> <span class&equals;"rt-time"> 6<&sol;span> <span class&equals;"rt-label rt-postfix">menit<&sol;span><&sol;span><div class&equals;"wp-block-image">&NewLine;<figure class&equals;"aligncenter size-full"><img src&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;wp-content&sol;uploads&sol;2022&sol;09&sol;tentang-ketenagakerjaan-dan-dasar-hukum-1&period;jpg" alt&equals;"tentang ketenagakerjaan&comma; pengertian&comma; dan dasar hukum" class&equals;"wp-image-8777"&sol;><&sol;figure><&sol;div>&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Kita sering mendengar kata &OpenCurlyDoubleQuote;ketenagakerjaan”&comma; &OpenCurlyDoubleQuote;tenaga kerja”&comma; atau &OpenCurlyDoubleQuote;pekerja”&period; Secara umum&comma; tenaga kerja mempunyai peranan strategis dalam pembangunan nasional&comma; karena setiap perusahaan atau pengusaha pastinya membutuhkan tenaga kerja&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Artikel kali ini membahas aspek-aspek penting tentang ketenagakerjaan&period; Misalnya apa itu ketenagakerjaan&comma; pengertian ketenagakerjaan&comma; dasar hukum ketenagakerjaan&comma; dan aspek penting lainnya yang perlu diketahui&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Tentang Ketenagakerjaan&comma; Pengertian&comma; dan Dasar Hukum Ketenagakerjaan<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Terlebih dahulu artikel ini membahas dasar hukum atau pengaturan tentang ketenagakerjaan&period; Di Indonesia sendiri&comma; telah banyak <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;jenis-dan-hierarki-peraturan-perundang-undangan&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">peraturan perundang-undangan <strong>&UpperRightArrow;<&sol;strong><&sol;a> yang mengatur tentang ketenagakerjaan&period; Mulai dari undang-undang hingga peraturan <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;34-lembaga-kementerian-negara-di-indonesia&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">Menteri <strong>&UpperRightArrow;<&sol;strong><&sol;a>&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Pengaturan Tentang Ketenagakerjaan<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">1&period; Undang-Undang Dasar Tahun 1945<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Secara umum&comma; ketenagakerjaan diatur melalui ketentuan Pasal 27 ayat &lpar;2&rpar; Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945&comma; yang menentukan&colon; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;<em>Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan<&sol;em>&period;”<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">2&period; Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan &lpar;UU Ketenagakerjaan&rpar; ini dibentuk dengan pertimbangan antara lain&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<ol class&equals;"wp-block-list" type&equals;"a"><li>bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera&comma; adil&comma; makmur&comma; yang merata&comma; baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945&semi;<&sol;li><li>bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional&comma; tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan&semi;<&sol;li><li>bahwa sesuai dengan peranan dan kedudukan tenaga kerja&comma; diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan peran-sertanya dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan tenaga kerja dan keluarganya sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan&semi;<&sol;li><li>bahwa perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak hak dasar pekerja&sol;buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apa pun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja&sol;buruh dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha&semi;<&sol;li><&sol;ol>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Sebelum UU Ketenagakerjaan&comma; terdapat beberapa dasar hukum yang mengatur tentang ketenagakerjaan di Indonesia yaitu&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<ol class&equals;"wp-block-list" type&equals;"1"><li>Ordonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan di Luar Indonesia &lpar;Staatsblad Tahun 1887 Nomor 8&rpar;&semi;<&sol;li><li>Ordonansi tanggal 17 Desember 1925 Peraturan tentang Pembatasan Kerja <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;hak-hak-anak-menurut-undang-undang&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">Anak <strong>&UpperRightArrow;<&sol;strong><&sol;a> dan Kerja Malam Bagi Wanita &lpar;Staatsblad Tahun 1925 Nomor 647&rpar;&semi;<&sol;li><li>Ordonansi Tahun 1926 Peraturan mengenai Kerja Anak anak dan Orang Muda di Atas Kapal &lpar;Staatsblad Tahun 1926 Nomor 87&rpar;&semi;<&sol;li><li>Ordonansi tanggal 4 Mei 1936 tentang Ordonansi untuk Mengatur Kegiatan kegiatan Mencari Calon Pekerja &lpar;Staatsblad Tahun 1936 Nomor 208&rpar;&semi;<&sol;li><li>Ordonansi tentang Pemulangan Buruh Yang Diterima Atau Dikerahkan Dari Luar Indonesia &lpar;Staatsblad Tahun 1939 Nomor 545&rpar;&semi;<&sol;li><li>Ordonansi Nomor 9 Tahun 1949 tentang Pembatasan Kerja Anak anak &lpar;Staatsblad Tahun 1949 Nomor 8&rpar;&semi;<&sol;li><li>Undang undang Nomor 1 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang undang Kerja Tahun 1948 Nomor 12 Dari Republik Indonesia Untuk Seluruh Indonesia&semi;<&sol;li><li>Undang undang Nomor 21 Tahun 1954 tentang Perjanjian Perburuhan Antara Serikat Buruh Dan Majikan&semi;<&sol;li><li>Undang-undang Nomor 3 Tahun 1958 tentang Penempatan Tenaga Asing&semi;<&sol;li><li>Undang-undang Nomor 8 Tahun 1961 tentang Wajib Kerja Sarjana&semi;<&sol;li><li>Undang undang Nomor 7 Pnps Tahun 1963 tentang Pencegahan Pemogokan dan&sol;atau Penutupan &lpar;Lock Out&rpar; Di Perusahaan&comma; Jawatan&comma; dan Badan Yang Vital&semi;<&sol;li><li>Undang undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja&semi;<&sol;li><li>Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan&semi;<&sol;li><li>Undang-undang Nomor 11 Tahun 1998 tentang Perubahan Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan&semi;<&sol;li><li>Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 1998 tentang Perubahan Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan Menjadi Undang-undang&semi;<&sol;li><&sol;ol>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Namun&comma; ke semua pengaturan tersebut telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku berdasarkan ketentuan Pasal 192 UU Ketenagakerjaan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">3&period; Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Hadirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja &lpar;UU Cipta Kerja&rpar; mengubah dan mencabut beberapa ketentuan dalam peraturan perundang-undangan&period; Salah satu di antaranya adalah UU Ketenagakerjaan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Beberapa ketentuan dalam UU Ketenagakerjaan diubah melalui UU Cipta Kerja&period; Perubahan tersebut antara lain&colon; Pasal 13&comma; Pasal 14&comma; Pasal 37&comma; Pasal 42&comma; Pasal 45&comma; Pasal 47&comma; Pasal 49&comma; Pasal 56&comma; Pasal 57&comma; Pasal 58&comma; Pasal 59&comma; Pasal 61&comma; Pasal 66&comma; Pasal 77&comma; Pasal 78&comma; Pasal 79&comma; Pasal 88&comma; Pasal 92&comma; Pasal 94&comma; Pasal 95&comma; Pasal 98&comma; Pasal 151&comma; Pasal 153&comma; Pasal 156&comma; Pasal 157&comma; Pasal 160&comma; Pasal 185&comma; Pasal 186&comma; Pasal 187&comma; Pasal 188&comma; dan Pasal 190&comma;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>UU Cipta Kerja juga menghapus beberapa Pasal dalam UU Ketenagakerjaan yaitu&colon; Pasal 43&comma; Pasal 44&comma; Pasal 46&comma; Pasal 48&comma; Pasal 64&comma; Pasal 65&comma;Pasal 89&comma; Pasal 90&comma; Pasal 91&comma; Pasal 96&comma; Pasal 97&comma; Pasal 152&comma; Pasal 154&comma; Pasal 155&comma; Pasal 158&comma; Pasal 159&comma; Pasal 161&comma; Pasal 162&comma; Pasal 163&comma; Pasal 164&comma; Pasal 165&comma; Pasal 166&comma; Pasal 167&comma; Pasal 168&comma; Pasal 169&comma; Pasal 170&comma; Pasal 171&comma; Pasal 172&comma; dan Pasal 184<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Di samping itu&comma; UU Cipta Kerja menambah beberapa Pasal antara lain&colon; Pasal 61A&comma; Pasal 88A&comma; Pasal 88B&comma; Pasal 88C&comma; Pasal 88D&comma; dan Pasal 88E&comma; Pasal 90A&comma; Pasal 90B&comma; Pasal 92A&comma; Pasal 151A&comma; Pasal 154A&comma; Pasal 157A&comma; dan Pasal 191A&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Aspek Penting yang Perlu Diketahui tentang Ketenagakerjaan<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Di atas telah mengulas secara sekilas tentang peraturan tentang Ketenagakerjaan&period; Sekarang&comma; ada hal-hal yang perlu diketahui dari aspek definisi&period; Misalnya apa itu Ketenagakerjaan&comma; apa itu tenaga kerja&comma; dan sebagainya&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">Apa itu Ketenagakerjaan&quest;<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum&comma; selama&comma; dan sesudah masa kerja<a href&equals;"&num;&lowbar;ftn1" id&equals;"&lowbar;ftnref1">&lbrack;1&rsqb;<&sol;a>&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">Apa itu Tenaga Kerja&quest;<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Kamus Besar Bahasa Indonesia &lpar;KBBI&rpar; menyebutkan <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;kbbi&period;kemdikbud&period;go&period;id&sol;entri&sol;tenaga&percnt;20kerja" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">Tenaga Kerja <strong>&UpperRightArrow;<&sol;strong><&sol;a> adalah&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<ol class&equals;"wp-block-list" type&equals;"1"><li>orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu&semi; pekerja&comma; pegawai&comma; dan sebagainya&colon;<em>&nbsp&semi;proyek itu masih memerlukan ratusan &&num;8212&semi;<&sol;em><&sol;li><li>orang yang mampu melakukan pekerjaan&comma; baik di dalam maupun di luar hubungan kerja<&sol;li><&sol;ol>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Menurut UU Ketenagakerjaan&comma; Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan&sol;atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat<a href&equals;"&num;&lowbar;ftn2" id&equals;"&lowbar;ftnref2">&lbrack;2&rsqb;<&sol;a>&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">Apa itu Pekerja&quest;<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>KBBI menyebutkan <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;kbbi&period;kemdikbud&period;go&period;id&sol;entri&sol;pekerja" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">Pekerja <strong>&UpperRightArrow;<&sol;strong><&sol;a> adalah&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<ol class&equals;"wp-block-list" type&equals;"1"><li>orang yang bekerja<&sol;li><li>orang yang menerima upah atas hasil kerjanya&semi; buruh&semi; karyawan<&sol;li><&sol;ol>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Sementara UU Ketenagakerjaan mendefinisikan pekerja&sol;buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain<a href&equals;"&num;&lowbar;ftn3" id&equals;"&lowbar;ftnref3">&lbrack;3&rsqb;<&sol;a>&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">Tujuan Pembangunan Ketenagakerjaan<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Menurut ketentuan Pasal 4 UU tentang Ketenagakerjaan&comma; pembangunan ketenagakerjaan bertujuan antara lain&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<ol class&equals;"wp-block-list" type&equals;"a"><li>memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi&semi;<&sol;li><li>mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah&semi;<&sol;li><li>memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan&semi; dan<&sol;li><li>meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya&period;<&sol;li><&sol;ol>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">Hubungan Kerja<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Aspek penting tentang ketenagakerjaan yang wajib diketahui adalah hubungan kerja&period; Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja&sol;buruh<a id&equals;"&lowbar;ftnref4" href&equals;"&num;&lowbar;ftn4">&lbrack;4&rsqb;<&sol;a>&period; Perjanjian kerja dibuat secara tertulis atau lisan<a id&equals;"&lowbar;ftnref5" href&equals;"&num;&lowbar;ftn5">&lbrack;5&rsqb;<&sol;a>&period; Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku<a id&equals;"&lowbar;ftnref6" href&equals;"&num;&lowbar;ftn6">&lbrack;6&rsqb;<&sol;a>&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">Kelompok Tenaga Kerja<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Mengutip <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;disnakertrans&period;bantenprov&period;go&period;id&sol;Berita&sol;topic&sol;306" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">Disnakertans Banten <strong>&UpperRightArrow;<&sol;strong><&sol;a>&comma; terdapat beberapa pengelompokan Tenaga Kerja yaitu&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h4 class&equals;"wp-block-heading">1&period; Tenaga Kerja Terdidik<&sol;h4>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Menurut artikel tersebut&comma; tenaga kerja terdidik adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian pada suatu bidang tertentu&period; Pengetahuan dan keahlian ini umumnya diperoleh seseorang melalui pendidikan formal yang mereka tempuh&period; Contohnya adalah dokter&comma; <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;6-cara-menjadi-advokat-calon-advokat-wajib-tahu&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">advokat <strong>&UpperRightArrow;<&sol;strong><&sol;a>&comma; notaris&comma; dan lain sebagainya&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h4 class&equals;"wp-block-heading">2&period; Tenaga Kerja Terlatih<&sol;h4>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Apa itu tenaga kerja terlatih&quest; Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memperoleh keahliannya umumnya melalui pendidikan non-formal seperti pelatihan keterampilan&comma; kursus&comma; dan lain sebagainya&period; Contoh tukang las &lpar;<em>welder<&sol;em>&rpar;&comma; terutama tukang las bawah air&comma; mekanik&comma; juru masak &lpar;<em>chef<&sol;em>&rpar; dan lain sebagainya&period; Meskipun umumnya melalui pendidikan non-formal&comma; tapi tenaga kerja terlatih juga bisa melalui pendidikan formal seperti ahli bedah&comma; ahli forensik&comma; dan ahli autopsi&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h4 class&equals;"wp-block-heading">3&period; Tenaga Kerja tidak Terdidik dan tidak Terlatih<&sol;h4>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Terakhir adalah tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih yang pada dasarnya&comma; pekerjaan yang dilakukan tidak mengharuskan seseorang memiliki keahlian atau kewajiban tertentu&period; Contoh sederhananya adalah pembantu rumah tangga&comma; buruh panggul barang&comma; dan lain sebagainya&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h3 class&equals;"wp-block-heading">Waktu Kerja<&sol;h3>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Hal penting lainnya dalam Ketenagakerjaan adalah waktu kerja&period; Artinya&comma; setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja<a href&equals;"&num;&lowbar;ftn7" id&equals;"&lowbar;ftnref7">&lbrack;7&rsqb;<&sol;a>&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Waktu kerja dimaksud meliputi 7 &lpar;tujuh&rpar; jam 1 &lpar;satu&rpar; hari dan 40 &lpar;empat puluh&rpar; jam 1 &lpar;satu&rpar; minggu untuk 6 &lpar;enam&rpar; hari kerja dalam 1 &lpar;satu&rpar; minggu<a href&equals;"&num;&lowbar;ftn8" id&equals;"&lowbar;ftnref8">&lbrack;8&rsqb;<&sol;a>&semi; atau 8 &lpar;delapan&rpar; jam 1 &lpar;satu&rpar; hari dan 40 &lpar;empat puluh&rpar; jam 1 &lpar;satu&rpar; minggu untuk 5 &lpar;lima&rpar; hari kerja dalam 1 &lpar;satu&rpar; minggu&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Namun demikian&comma; apabila Pengusaha mempekerjakan pekerja&sol;buruh melebihi waktu kerja harus atas persetujuan pekerja&sol;buruh yang bersangkutan dan&nbsp&semi; waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling lama 4 &lpar;empat&rpar; jam dalam 1 &lpar;satu&rpar; hari dan 18 &lpar;delapan belas&rpar; jam dalam 1 &lpar;satu&rpar; minggu dengan wajib membayar upah kerja lembur tersebut&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Penutup<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Sebenarnya masih banyak aspek-aspek penting tentang Ketenagakerjaan yang perlu disampaikan dalam artikel ini&period; Rifaihadi&period;com akan membahas lebih spesifik pada artikel berikutnya&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Dari uraian di atas&comma; telah mengetahui apa itu Ketenagakerjaan&comma; Tenaga Kerja&comma; Pekerja&comma; dan sebagainya&period; Di samping itu&comma; juga mengetahui beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Ketenagakerjaan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Demikian&period; Semoga bermanfaat&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<hr class&equals;"wp-block-separator has-alpha-channel-opacity"&sol;>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref1" id&equals;"&lowbar;ftn1">&lbrack;1&rsqb;<&sol;a> Lihat Ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Ketenagakerjaan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref2" id&equals;"&lowbar;ftn2">&lbrack;2&rsqb;<&sol;a> Lihat Ketentuan Pasal 1 angka 2 UU Ketenagakerjaan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref3" id&equals;"&lowbar;ftn3">&lbrack;3&rsqb;<&sol;a> Lihat Ketentuan &nbsp&semi;Pasal 1 angka 3 UU Ketenagakerjaan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref4" id&equals;"&lowbar;ftn4">&lbrack;4&rsqb;<&sol;a> Lihat Ketentuan Pasal 50 UU Ketenagakerjaan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref5" id&equals;"&lowbar;ftn5">&lbrack;5&rsqb;<&sol;a> Lihat Ketentuan Pasal 51 ayat &lpar;1&rpar; UU Ketenagakerjaan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref6" id&equals;"&lowbar;ftn6">&lbrack;6&rsqb;<&sol;a> Lihat Ketentuan Pasal 51 ayat &lpar;2&rpar; UU Ketenagakerjaan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref7" id&equals;"&lowbar;ftn7">&lbrack;7&rsqb;<&sol;a> Lihat Ketentuan Pasal 77 ayat &lpar;1&rpar; UU Cipta Kerja&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref8" id&equals;"&lowbar;ftn8">&lbrack;8&rsqb;<&sol;a> Lihat Ketentuan Pasal 77 ayat &lpar;1&rpar; huruf a UU Cipta Kerja&period;<&sol;p>&NewLine;

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version