Lompat ke konten

12 Asas dalam PTUN yang Paling Dikenal

<span class&equals;"span-reading-time rt-reading-time" style&equals;"display&colon; block&semi;"><span class&equals;"rt-label rt-prefix">Bacaan<&sol;span> <span class&equals;"rt-time"> 7<&sol;span> <span class&equals;"rt-label rt-postfix">menit<&sol;span><&sol;span>&NewLine;<div class&equals;"wp-block-image"><figure class&equals;"aligncenter size-full"><img src&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;wp-content&sol;uploads&sol;2021&sol;12&sol;12-asas-dalam-ptun-yang-paling-dikenal&period;jpg" alt&equals;"asas dalam ptun yang paling dikenal" class&equals;"wp-image-6196"&sol;><&sol;figure><&sol;div>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Setiap pengadilan di Indonesia memiliki ciri khas sendiri&period; Bukan hanya itu saja&comma; terdapat juga prinsip atau asas&period; Salah satunya adalah asas dalam PTUN &lpar;<a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;peradilan-tata-usaha-negara-dan-kompetensi-dalam-sistem-peradilan&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">Peradilan Tata Usaha Negara<&sol;a>&rpar;&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman saya yang sering bersengketa di pengadilan&period; Pada akhirnya&comma; saya mengetahui beberapa asas yang sering diterapkan hakim Pengadilan TUN dalam <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;10-proses-persidangan-tata-usaha-negara&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">proses persidangan<&sol;a>&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Baiklah&comma; agar tidak berlama-lama&comma; sebaiknya terlebih dahulu memahami asas hukum&period; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Apa itu Asas Hukum&quest;<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Asas hukum menurut Satjipto Rahardjo sebagaimana saya kutip dari <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;jurnalhukum&period;com&sol;asas-asas-hukum&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">Jurnalhukum&period;com<&sol;a>&comma; adalah unsur yang penting dan pokok dari peraturan hukum&period; Asas hukum merupakan jantung dari peraturan hukum karena asas hukum merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya peraturan hukum&period; Asas hukum menjadi jembatan antara peraturan-peraturan hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya&period; Melalui asas hukum peraturan-peraturan berubah sifatnya menjadi bagian dari suatu tatanan etis&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Kita sudah mengetahui definisi asas hukum menurut Satjipto Rahardjo di atas&period; Namun&comma; apa saja asas dalam PTUN yang paling dikenal&quest; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Setidaknya menurut saya&comma; ada 12 asas yang paling dikenal publik karena sering digunakan hakim pengadilan TUN dalam menyelesaikan sengketa&period; Apa saja 12 sengketa dimaksud&quest; Berikut penjabarannya&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">12 Asas dalam PTUN yang Paling Dikenal<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<ol class&equals;"wp-block-list"><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Praduga&lowbar;Rechmatig">Asas Praduga Rechmatig<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Penyelenggaraan&lowbar;Kekuasaan&lowbar;Kehakiman&lowbar;yang&lowbar;Merdeka&lowbar;dan&lowbar;Bebas">Asas Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka dan Bebas<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Hakim&lowbar;Aktif">Asas Hakim Aktif<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Kesatuan&lowbar;Beracara">Asas Kesatuan Beracara<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Sidang&lowbar;Terbuka&lowbar;untuk&lowbar;Umum">Asas Sidang Terbuka untuk Umum<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Peradilan&lowbar;Dilakukan&lowbar;dengan&lowbar;Sederhana&lowbar;Cepat&lowbar;dan&lowbar;Biaya&lowbar;Ringan">Asas Peradilan Dilakukan dengan Sederhana&comma; Cepat&comma; dan Biaya Ringan<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Pembuktian&lowbar;Bebas">Asas Pembuktian Bebas<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Audi&lowbar;et&lowbar;Alteram&lowbar;Partem">Asas Audi et Alteram Partem<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Objektivitas">Asas Objektivitas<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Peradilan&lowbar;Berjenjang">Asas Peradilan Berjenjang<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Erga&lowbar;Omnes">Asas Erga Omnes<&sol;a><&sol;li><li><a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;&quest;p&equals;6188&amp&semi;preview&equals;true&num;Asas&lowbar;Ultimatum&lowbar;Remedium">Asas Ultimatum Remedium<&sol;a><&sol;li><&sol;ol>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Mari kita bahas satu-persatu dari 12 asas PTUN yang paling dikenal&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas Praduga <em>Rechmatig<&sol;em><&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Asas dalam PTUN yang pertama adalah asas praduga <em>rechmatig&period; <&sol;em>Apa yang dimaksud asas praduga <em>rechmatig<&sol;em> ini&quest; Asas ini menurut saya&comma; sebenarnya bersentuhan langsung dengan <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;mengenal-asas-presumptio-iustae-causa&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">asas <em>presumptio iustae causa<&sol;em><&sol;a><em>—<&sol;em>yaitu setiap keputusan tata usaha negara yang dikeluarkan harus dianggap benar menurut hukum&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Asas praduga <em>rechmatig <&sol;em>ini mengatakan bahwa setiap tindakan badan pemerintahan harus dianggap benar dan sah hingga ada pembatalannya&period; Mengenai hal tersebut&comma; dapat kita lihat melalui ketentuan &nbsp&semi;Pasal 67 ayat &lpar;1&rpar; dan ayat &lpar;4&rpar; huruf a UU PTUN&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka dan Bebas<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Semua <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;mengenal-jenis-pengadilan-di-indonesia&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">pengadilan<&sol;a> menganut asas penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang bebas dan merdeka&period; Artinya&comma; merdeka dan bebas dari segala macam campur tangan kekuasaan&period; Di samping itu&comma; bebas dari segala bentuk tekanan baik fisik maupun psikis&period; Hal ini dimaksudkan agar tidak mempengaruhi kemandirian dalam memutus suatu sengketa&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Jadi&comma; bukan hanya asas dalam PTUN&comma; tetapi pengadilan lain juga menerapkannya&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas Hakim Aktif<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Asas dalam PTUN&comma; yang menjadi pegangan hakim adalah asas hakim aktif atau asas keaktifan hakim&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Berbeda dengan hukum acara perdata—yang hakimnya bersifat pasif&period; Hakim PTUN menganut asas aktif&period; Artinya&comma; selama proses persidangan&comma; mulai dari pemeriksaan persiapan sampai dengan berakhirnya sengketa&comma; hakim harus aktif&period; Dengan kata lain&comma; hakim PTUN diberikan kewenangan yang cukup luas untuk mencari kebenaran materiil&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Kewenangan yang sangat luas tersebut dapat kita lihat melalui Undang-Undang Peratun&comma; sebagai berikut&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Pasal 63 ayat &lpar;2&rpar; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara &lpar;UU Peratun&rpar; menyebutkan&colon; Dalam pemeriksaan persiapan Hakim&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<ol class&equals;"wp-block-list" type&equals;"a"><li>wajib memberi nasihat kepada penggugat untuk memperbaiki gugatan dan melengkapinya dengan data yang diperlukan dalam jangka waktu tiga puluh hari&semi;<&sol;li><li>dapat meminta penjelasan kepada Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan&period;<&sol;li><&sol;ol>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Penerapan asas keaktifan hakim ini juga dapat kita jumpai dalam Pasal 80&colon; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;<em>Demi kelancaran pemeriksaan sengketa&comma; Hakim Ketua Sidang berhak di dalam sidang memberikan petunjuk kepada para pihak yang bersengketa mengenai upaya hukum dan alat bukti yang dapat digunakan oleh mereka dalam sengketa&period;”<&sol;em><&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Pasal 85 ayat &lpar;1&rpar; UU Peratun menentukan&colon; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;<em>Untuk kepentingan pemeriksaan dan apabila Hakim Ketua Sidang memandang perlu ia dapat memerintahkan pemeriksaan terhadap surat yang dipegang oleh Pejabat Tata Usaha Negara&comma; atau pejabat lain yang menyimpan surat&comma; atau meminta penjelasan dan keterangan tentang sesuatu yang bersangkutan dengan sengketa<&sol;em>&&num;8220&semi;&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Di samping itu&comma; terdapat pula Pasal103 ayat &lpar;1&rpar; UU Peratun yang menentukan&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;<em>Atas permintaan kedua belah pihak atau salah satu pihak atau karena jabatannya Hakim Ketua Sidang dapat menunjuk seseorang atau beberapa orang ahli<&sol;em>”&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Kewenangan lain adalah hakim dapat menentukan apa yang harus dibuktikan&comma; beban pembuktian beserta penilaian pembuktian&comma; dan untuk sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti berdasarkan keyakinan Hakim<a href&equals;"&num;&lowbar;ftn1">&lbrack;1&rsqb;<&sol;a>&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas Kesatuan Beracara<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Apa yang dimaksud asas kesatuan beracara&quest; Yang dimaksud asas ini adalah kesatuan beracara dalam perkara sejenis&period; Kesatuan beracara baik dalam pemeriksaan di tingkat <em>judex facti<&sol;em>&comma; maupun kasasi dengan MA sebagai puncaknya&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Secara sederhana&comma; hanya satu panduan beracara&comma; tidak boleh dua—yang mengakibatkan simpang siur penerapan hukum&period; &nbsp&semi;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas Sidang Terbuka untuk Umum<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Setiap pengadilan menerapkan asas sidang terbuka untuk umum&period; Demikian juga asas dalam PTUN yang menerapkan sidang terbuka untuk umum&period; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Pengaturan mengenai sidang terbuka untuk umum diatur melalui Pasal 13 ayat &lpar;1&rpar; Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;<em>Semua sidang pemeriksaan pengadilan adalah terbuka untuk umum&comma; kecuali undang-undang menentukan lain<&sol;em>”<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Substansi yang sama juga diatur melalui Pasal 70 UU Peratun yang menentukan&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;<em>Untuk keperluan pemeriksaan&comma; Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menyatakannya terbuka untuk umum<&sol;em>”&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Apabila asas sidang terbuka untuk umum ini tidak dilaksanakan oleh hakim yang bersangkutan&comma; maka putusan batal demi hukum&period; Tentu saja di luar dari perkara yang menurut ketentuan perundangan harus dilakukan tertutup untuk umum&period; &nbsp&semi;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas Peradilan Dilakukan dengan Sederhana&comma; Cepat&comma; dan Biaya Ringan<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Sepengetahuan saya&comma; semua pengadilan menerapkan asas peradilan dilakukan dengan sederhana&comma; cepat&comma; dan biaya ringan ini&period; Demikian juga dalam PTUN&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Peradilan dilakukan dengan sederhana&comma; cepat&comma; dan biaya ringan&period;<a href&equals;"&num;&lowbar;ftn2">&lbrack;2&rsqb;<&sol;a> Yang dimaksud dengan &OpenCurlyDoubleQuote;sederhana” adalah pemeriksaan dan penyelesaian perkara dilakukan dengan cara efisien dan efektif&period; Sementara maksud dari &OpenCurlyDoubleQuote;biaya ringan” yaitu biaya perkara yang dapat dijangkau oleh masyarakat&period;<a href&equals;"&num;&lowbar;ftn3">&lbrack;3&rsqb;<&sol;a><&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas Pembuktian Bebas<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Asas dalam PTUN lainnya adalah asas pembuktian bebas&quest; Apa yang dimaksud asas ini&quest; Secara sederhana hakim tidak terikat pada bukti-bukti dari para pihak yang bersengketa&period; Dengan kata lain&comma; hakim bebas menentukan bukti apa saja yang relevan dalam sengketa yang diperiksanya&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Dalam ketentuan Pasal 107 UU Peratun menentukan&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;<em>Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan&comma; beban pembuktian beserta penilaian pembuktian&comma; dan untuk sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti berdasarkan keyakinan Hakim<&sol;em>”&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Mengapa asas pembuktian bebas ini dianut dalam peradilan tata usaha negara&quest; Karena dalam pemeriksaan sengketa TUN itu mencari kebenaran materiil&period; Bukan kebenaran formil&comma; sehingga mempergunakan asas pembuktian bebas guna mendapatkan kebenaran materiil tadi&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas <em>Audi et Alteram Partem<&sol;em><&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Salah satu Asas dalam PTUN yang tidak boleh dilanggar oleh hakim adalah asas <em>audi et alteram partem<&sol;em>&period; Apa yang dimaksud asas &nbsp&semi;<em>audi et alteram partem<&sol;em>&quest; Adalah asas yang kedudukan para pihak yang bersengketa sama&period; Artinya&comma; hakim harus mendengar para pihak yang bersengketa di pengadilan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Dengan kata lain&comma; hakim dituntut menerapkan asas keseimbangan hak atau persamaan kesempatan kepada para pihak yang bersengketa&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Mengutip <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;id&period;wikipedia&period;org&sol;wiki&sol;Audi&lowbar;alteram&lowbar;partem" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">Wikipedia<&sol;a>&comma; <strong><em>Audi et alteram partem<&sol;em><&sol;strong>&comma; adalah sebuah kalimat dalam bahasa latin&comma; artinya adalah&colon; &&num;8220&semi;Dengarkan sisi lain&period;&&num;8221&semi; Kalimat ini merupakan sebuah ungkapan dalam bidang hukum demi menjaga keadilan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Agar sebuah persidangan berjalan seimbang maka dikenal adanya asas <em>Audi et Alteram Partem<&sol;em> yang artinya &&num;8220&semi;Mendengarkan dua belah pihak&&num;8221&semi; atau mendengarkan juga pendapat atau argumentasi pihak yang lainnya sebelum menjatuhkan suatu keputusan agar peradilan dapat berjalan seimbang&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas Objektivitas<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Asas objektivitas juga dianut dalam Peratun&period; Apa yang dimaksud asas objektivitas&quest; Untuk memahami maksud dari asas objektivitas&comma; kita bisa mengacu pada ketentuan Pasal 78 UU Peratun&period; Untuk meringkas&comma; saya kutip sebagai berikut&colon;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Seorang hakim atau panitera wajib mengundurkan diri dari persidangan apabila terikat hubungan keluarga sedarah&comma; atau semenda sampai derajat ketiga&comma; atau hubungan suami atau istri meskipun telah bercerai&comma; dengan salah seorang Hakim Anggota atau Panitera atau dengan tergugat&comma; penggugat atau penasihat hukum yang berhubungan langsung dengan sengketa&period; Hal ini dilakukan agar tercapainya putusan yang adil dan objektif&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas Peradilan Berjenjang<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Salah satu asas dalam PTUN adalah asas peradilan berjenjang&period; Pengertian asas ini adalah jenjang peradilan dari tingkat pertama disebut Pengadilan Tata Usaha Negara&period; Tingkat kedua atau tingkat banding disebut sebagai Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara&period; Puncaknya adalah tingkat <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;penting-mengetahui-pembatasan-kasasi-perkara-tun&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">kasasi<&sol;a> di Mahkamah Agung&period; Bahkan hingga tingkat peninjauan kembali &lpar;PK&rpar;&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Asas peradilan berjenjang ini dimaksudkan agar ada pengadilan yang mengoreksi putusan&period; Pengoreksian ini dilakukan oleh pengadilan yang lebih tinggi terhadap pengadilan yang lebih rendah&period; Misalnya Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara mengoreksi putusan Pengadilan Tata Usaha Negara&period; &nbsp&semi;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas <em>Erga Omnes<&sol;em><&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Dalam artikel mempertanyakan <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;mempertanyakan-kekuatan-eksekutorial-putusan-ptun&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">kekuatan eksekutorial putusan PTUN <&sol;a>&comma; saya telah menyinggung <em>erga omnes<&sol;em>&period; Saya kembali mengutip bahwa&comma; secara sederhana&comma; <em>erga omnes&nbsp&semi;<&sol;em>adalah putusan PTUN mengikat secara publik&comma; tidak hanya mengikat para pihak yang bersengketa saja&period; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Asas dalam PTUN berupa asas <em>erga omnes<&sol;em> ini sangat dikenal khalayak ramai&comma; karena sering terdengar&period; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Asas <em>Ultimatum Remedium<&sol;em><&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Asas dalam PTUN yang terakhir dalam artikel ini adalah asas <em>ultimatum remedium&period; <&sol;em>Apa yang dimaksud <em>ultimatum remedium<&sol;em>&quest; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Mengutip dari laman <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;ui&period;ac&period;id&sol;ultimum-remedium-antara-prinsip-moral-dan-prinsip-hukum&sol;&num;&colon;~&colon;text&equals;Ultimum&percnt;20remedium&percnt;20merupakan&percnt;20salah&percnt;20satu&percnt;20asas&percnt;20yang&percnt;20terdapat&percnt;20di&percnt;20dalam&comma;terakhir&percnt;20dalam&percnt;20hal&percnt;20penegakan&percnt;20hukum" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">Universitas Indonesia<&sol;a>&comma; <em>ultimum remedium&nbsp&semi;<&sol;em>merupakan salah satu asas yang terdapat dalam hukum pidana Indonesia&period;&nbsp&semi;<em>Ultimum remedium<&sol;em>&nbsp&semi;merupakan salah satu asas yang terdapat di dalam hukum pidana Indonesia yang mengatakan bahwa hukum pidana hendaklah dijadikan upaya terakhir dalam hal penegakan hukum&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Definisi di atas adalah dalam hukum pidana&period; Namun&comma; hampir sama dalam Peradilan Tata Usaha Negara&comma; yaitu pengadilan sebagai upaya terakhir untuk mendapatkan keadilan&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Artinya&comma; sebelum sengketa diajukan ke pengadilan&comma; ada yang disebut <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;www&period;rifaihadi&period;com&sol;upaya-hukum-apabila-diberhentikan-sebagai-asn&sol;" target&equals;"&lowbar;blank" rel&equals;"noreferrer noopener">upaya administratif<&sol;a>&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Upaya administratif adalah prosedur yang dapat ditempuh seorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu Keputusan Tata Usaha Negara&period; Prosedur tersebut dilaksanakan di lingkungan pemerintahan sendiri dan terdiri atas dua bentuk&period; Dalam hal penyelesaiannya itu harus dilakukan oleh instansi atasan atau instansi lain dari yang<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>mengeluarkan keputusan yang bersangkutan&comma; maka prosedur tersebut dinamakan &&num;8220&semi;banding administratif&period;<a href&equals;"&num;&lowbar;ftn4">&lbrack;4&rsqb;<&sol;a><&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<h2 class&equals;"wp-block-heading">Penutup<&sol;h2>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Sebagai penutup&comma; saya menyimpulkan setidaknya ada 12 asas dalam PTUN yang paling dikenal&period; <em>Pertama&comma;<&sol;em> asas praduga <em>rechmatig&period; Kedua&comma; <&sol;em>asas penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang merdeka dan bebas&period; <em>Ketiga&comma; <&sol;em>asas hakim aktif&period; <&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><em>Keempat&comma; <&sol;em>asas kesatuan beracara&period; <em>Kelima&comma; <&sol;em>asas sidang terbuka untuk umum&period; <em>Keenam&comma; <&sol;em>asas peradilan dilakukan dengan sederhana&comma; cepat&comma; dan biaya ringan&period; <em>Ketujuh&comma; <&sol;em>asas pembuktian bebas&period; <em>Kedelapan&comma; <&sol;em>asas <em>audi et alteram partem&period; <&sol;em><&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><em>Kesembilan&comma; <&sol;em>asas objektivitas&period; <em>Kesepuluh&comma; <&sol;em>asas peradilan berjenjang&period; <em>Kesebelas&comma; <&sol;em>asas <em>erga omnes&period; Keduabelas&comma; <&sol;em>asas <em>ultimatum remedium&period;<&sol;em><&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p>Demikian&period; Semoga bermanfaat&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<hr class&equals;"wp-block-separator"&sol;>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref1">&lbrack;1&rsqb;<&sol;a> Lihat Pasal 107 UU Peratun&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref2">&lbrack;2&rsqb;<&sol;a> Lihat Pasal 2 ayat &lpar;4&rpar; Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref3">&lbrack;3&rsqb;<&sol;a> Lihat Penjelasan Pasal 2 ayat &lpar;4&rpar; Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman&period;<&sol;p>&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;<p><a href&equals;"&num;&lowbar;ftnref4">&lbrack;4&rsqb;<&sol;a> Lihat Penjelasan Pasal 48 UU Peratun&period;<&sol;p>&NewLine;

2 tanggapan pada “12 Asas dalam PTUN yang Paling Dikenal”

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version