Last Updated: 05 Mar 2022, 06:50 pm
Google AdSense menjadi “perburuan” banyak orang. Terutama para blogger ↗. Iklan berbasis internet ini cukup populer di dunia. Saya kira, tak ada yang tak mengenalnya di dunia perinternetan.
Saya punya cerita tersendiri tentang AdSense ini.
Awalnya ketika hendak meminta duit kepada Istri untuk memperpanjang domain dan sewa hosting. Istri berkilah, “Loh, blog mu itu berbayar?”
“Iya. Saya harus memperpanjang setiap tahun. Jika tidak, maka tidak aktif.”
Istri saya menambahkan, kenapa tidak daftar iklan-iklan apa itu namanya.
Lah iya, ya. Kok tidak kepikiran sebelumnya.
Saya memang tidak memikirkan tentang iklan khususnya AdSense. Sejak awal buat Blogspot tahun 2007 hingga beralih ke WordPress tahun 2010, saya hanya ingin menulis saja. Tahun 2014, saya kemudian membuat situsweb fhayhadi(dot)com. Saya tidak memperpanjang dan “diambil-alih” secara ilegal oleh orang lain, jadinya hangus.
Padahal begitu banyak tulisan-tulisan saya di sana. Beruntungnya saya sudah backup.
Daftar Isi
Berawal dari Pandemi, Empat Bulan di Rumah
Masa pandemi ↗ membuat saya memutuskan untuk di rumah. Kadang seharian bermain dengan anak. Kadang pula di depan laptop. Mengerjakan hal-hal yang bisa dikerjakan dari rumah.
Keadaan yang demikian itu, bikin Istri saya geregetan, karena mengetahui situsweb ini tidak pernah update tulisan lagi. Dia mendesak agar ‘diaktifkan’ kembali.
Pada akhirnya saya hanya mengutak-atik. Mencoba belajar lagi. Mengingat-ingat cara penggunaannya. Memang sedikit lupa. Karena lama tidak dibuka dan dioperasikan.
Di samping itu, saya mencari tahu bagaimana cara daftar Google AdSense.
Mendaftar Google AdSense untuk Pertama Kali
Situsweb saya saat ini, dibuat tahun 2018. Sesekali posting tulisan. Karena memang kesempatan menulis sungguh sulit didapatkan. Ada waktu, akan tetapi rasa lelah mendominasi. Akhirnya, setiap tahun hanya membayar perpanjangan masa aktif. Sementara situsnya tidak update.
Tahun 2021, saya tergerak karena rayuan Istri. Saya mencoba daftar AdSense. Daftar saja, tanpa membaca secara cermat ‘pedoman Webmaster‘.
Saya tidak terlalu mengharapkan apa-apa. Hanya menulis dan posting. Setiap hari satu tulisan. Bukan artikel, tapi series.
Empat belas hari kemudian masuk pemberitahuan melalui email saya dari Google AdSense. Bunyinya seperti ini:
“Tim kami sudah meninjau situs Anda, tetapi situs Anda belum siap untuk menampilkan iklan. Ada beberapa masalah yang harus diperbaiki agar situs Anda siap untuk menampilkan iklan”.
Saya kemudian diperintahkan membuka halaman situs. Untuk mendapatkan informasi alasan ditolak. Poin penting alasan ditolak adalah, konten tidak ada. Konten tidak berkualitas. Terdapat pelanggaran webmaster.
Awalnya iseng daftar kok jadi penasaran ya.
Apa yang saya lakukan setelah menerima pemberitahuan penolakan tersebut? Berikut yang saya lakukan.
1. Ganti Template
Tindakan pertama yang saya lakukan adalah mengganti tema situsweb saya. Yang lebih responsif dan ramah seluler.
2. Menghapus Tulisan
Jadi begini, sebagian tulisan di situsweb ini adalah impor dari blog saya terdahulu. Jadi, google menganggap bahwa situs saya hanyalah menampung tulisan dari situs lain tanpa ada tambahan yang memadai. Google menganggap blog saya itu adalah blog orang lain yang berbeda dengan saya.
Artinya, saya dianggap plagiat dan melanggar ketentuan AdSense. Untuk itulah saya menghapus tulisan-tulisan tersebut.
3. Mengubah Tata Letak
Ini karena rasa penasaran. Saya sebenarnya tidak sesibuk bongkar-pasang situs—hanya menulis kemudian posting. Namun kali ini, karena rasa penasaran tadi, saya mencoba mengutak-atik situs sampai tengah malam.
4. Menambah Halaman
Setelah membaca beberapa referensi, sangat diharuskan menerapkan halaman. Halaman tersebut antara lain kontak, disclaimer, serta kebijakan privasi. Untuk halaman about, sejak dahulu sudah ada. Jadi, saya menambahkan beberapa halaman tersebut.
Mendaftar Google AdSense untuk Kali Kedua: Ditolak
Sepuluh hari kemudian—setelah saya mengutak-atik, kembali mendaftarkan Google Adsense. Kata orang-orang, dalam masa peninjauan, mesti update tulisan. Untuk itulah saya setiap hari posting satu tulisan.
Namun, hanya berselang dua hari, kembali mendapat pemberitahuan resmi. Kembali ditolak dengan alasan yang sama.
Setelah saya membaca kembali beberapa referensi. Saya mendapat beberapa pembelajaran penting.
Pertama, saat masa peninjauan oleh Google Adsense itu, saya masih mengutak-atik situs. Mengganti tata letak, dan ada beberapa yang sempat saya ubah. Dengan masa perubahan tersebut, Google menganggap bahwa situs saya masih dalam tahap pembuatan. Sehingga, dianggap tidak mempunyai konten.
Kedua, ternyata masih ada beberapa artikel yang di situs ini juga termuat di blog saya terdahulu. Saya memutuskan menghapus secara permanen blog saya itu. Namun, karena masih ada di pencarian Google, saya juga menghapus di situs sekarang ini.
Pada posisi ditolak untuk yang kedua kali ini, saya kembali melakukan:
1. Mengganti tema
Saya mengganti tema yang ringan. Responsif dan kompatibel dengan Accelerated Mobile Pages (AMP). Saya juga menambahkan plugin AMP.
Ternyata tampilan yang rapi dan bersih sebuah situs cukup berpengaruh pada penilaian Adsense. Dua template saya terdahulu, memang agak kacau. Sesekali tampilannya rusak. Paling krusial itu terlalu berat.
2. Memperbarui Tata Letak Halaman
Beruntungnya saya dapat tema yang memang sesuai keinginan. Saya sangat puas menggunakan tema yang sekarang ini. Karena bisa dimodifikasi sedemikian rupa sesuai selera.
Ada begitu banyak perubahan-perubahan yang saya lakukan pada setiap halaman. Terutama mengenai profil. Juga pada halaman kontak.
Saya menuliskannya secara lengkap. Faktanya, ini merupakan bagian penting penilaian Adsense.
3. Membuat Tulisan yang Bermanfaat
Sejak dahulu, tugas saya dari diri saya hanyalah menulis dan posting. Artinya, saya tidak memikirkan apakah tulisan yang dibuat itu bermanfaat untuk orang lain atau tidak. Sepanjang saya punya ide dan kesempatan menulis, ya saya tulis. Kemudian dimuat di situs.
Ternyata, hal itu tidak dianggap Google sebagai tulisan yang berkualitas. Tidak memiliki nilai lebih dan bermanfaat.
Saya kok makin tambah penasaran ya. Ini gara-gara pendaftaran pertama jadinya begini.
Dari situ, saya mulai memikirkan langkah-langkahnya. Apabila dahulu hanya sekadar menulis apa yang ada dalam kepala, sekarang mesti tersistematis.
Saya kemudian membuat, mengedit, menganalisis, pakai otak kiri kemudian otak kanan, atas tulisan-tulisan itu.
Jika memiliki banyak waktu, biasanya sehari saya membuat 2 hingga 3 tulisan panjang.
Sekali lagi, ini gara-gara rasa penasaran
4. Terakhir, memastikan Situs tidak Lalod
Luar biasa sekali kalau kita sudah penasaran. Kalau rasa penasaran itu sudah timbul, apa pun dicari tahu. Dari situ, ilmu semakin banyak didapat. Semakin merasa bodoh juga saya rasa. Ternyata masih begitu banyak yang saya tidak tahu dunia pembloggeran ini.
Mengecek kecepatan situs, misalnya, ternyata ada tools-nya. Google yang menyediakannya. Bisa diakses dengan mudah dan gratis.
Adalah PageSpeed Insights ↗—sebuah tools yang dapat digunakan sebagai parameter kecepatan website. Setelah saya cek, ternyata masih merah. Saya mencari tahu apa dasar hingga akhirnya PageSpeed mengatakan situs saya merah. Ternyata penyebabnya cukup banyak.
Saya terus membuka berbagai referensi. Terus melakukan percobaan-percobaan. Instal–uninstal plugin. Mengombinasikan antara plugin satu dengan plugin lainnya. Begitu seterusnya hingga mencapai hijau. Minimal di angka 90.
Ketika semuanya sudah saya bereskan, sebelas hari dari penolakan kedua itu, saya coba daftar lagi dengan email yang sama.
Google AdSense, Daftar Ketiga: Diterima
Malam itu saya bersantai di teras rumah. Minum kopi sembari membuka informasi terkini di linimasa internet.
Tiba-tiba pemberitahuan email dari Google AdSense masuk. Bunyinya begini:
“Situs Anda kini siap menayangkan iklan AdSense”.
Artinya situs saya telah diterima Google AdSense untuk menayangkan iklan.
Hanya berselang 4 hari dari saya mendaftar kembali hingga mendapatkan konfirmasi. Jadi, pada pendaftaran pertama 14 hari, pendaftaran kedua, 2 hari. Dan pendaftaran ketiga 4 hari.
Penutup
Mencoba ‘peruntungan’ di Google AdSense memang susah-susah gampang. Butuh keseriusan juga kerja keras.
Dari pendaftaran pertama hingga ketiga itu, saya tidak pernah bertanya kepada siapa pun. Kecuali pada informasi di internet. Membaca, mencermati, hingga menerapkannya.
Anda perlu tahu, karena rasa penasaran yang tinggi itu, hingga jam 1 malam saya mengutak-atik jemari—depan laptop.
Semoga bermanfaat.